Luwuk.
Apa jadinya jika kebutuhan akan air bersih tidak bisa terpenuhi?. Yang jelas,
warga pasti kesal. Dan, pemerintah pun dituding tidak memiliki kepekaan alias
empati terhadap masalah yang mendera warga. Paling tidak, hal itu terjadi pada
sejumlah titik dalam Kota Luwuk. “Air disini sudah satu minggu tidak jalan,
tidak tahu kenapa,” ujar salah seorang
warga yang bermukim di Kelurahan Bungin Timur, Rabu (25/12).
Menurut warga yang bermukim
disekitar jalur 2 Kelurahan Bungin Timur, sebelumnya air bersih tidak pernah
bermasalah. Kebutuhan warga cukup terpenuhi meskipun air kerap berlumpur saat
hujan turun. Namun, sepekan terakhir ini, air benar-benar tidak bisa mengalir. “Sudah
satu minggu ini torang harus mencuci
dengan mandi di rumah keluarga lain,” tandas warga.
Hal serupa juga terjadi di
Kelurahan Hanga-hanga. Salah seorang warga, Tuti, terpaksa harus bersiap pindah
rumah dan mencari rumah kos gara-gara pipa air dan selang yang menuju rumahnya
diputus. Kepada awak media ini, ibu 2 anak ini, mengatakan, air yang mengalir
ke rumahnya itu sebenarnya bukan air PDAM. Tapi air desa. Sayangnya, dituding
tidak mampu membayar tagihan air bersih, pipa dan selang yang menuju rumahnya
pun diputus pengurus air desa Hanga-hanga. ”Saya bukan tidak bisa bayar tapi
kalau langsung diminta Rp.1 juta satu kali saya tidak bisa, kalau tidak ada
kebijaksanaan dari pengurus air desa terpaksa harus mengungsi, ba kos,“ katanya
tadi malam.
Informasi yang dihimpun awak media
ini tadi malam juga menyebutkan, wilayah BTN Nusa Griya Kelurahan Kilongan
Permai, Luwuk, juga bermasalah dengan air bersih yang kerap macet. *man
Posting Komentar